Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan fitur yang satu ini, Anti-Lock Braking System atau lebih sering dikenal dengan ABS.
Dari namanya saja, sudah bisa dipastikan bahwa sistem ini berkaitan dengan sistem rem mobil.
Ya, Anti-Lock Braking System merupakan salah satu fitur tambahan pada sistem rem utama yang berfungsi untuk mencegah penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak/keras.
Artinya, ketika suatu saat kita tiba-tiba melakukan pengereman secara mendadak, roda mobil masih bisa berputar dan tidak terkunci sepenuhnya.
Tujuannya adalah agar roda mobil tetap memiliki traksi ke permukaan jalan sehingga mobil tetap bisa dikendalikan.
Hal ini sangat berbeda dengan rem yang tidak dilengkapi dengan sistem ABS. Ketika terjadi pengereman mendadak, rem tanpa sistem ABS akan menyebabkan roda berhenti berputar dan terkunci.
Akibat putaran roda yang terkunci, maka ban menjadi kehilangan traksi terhadap permukaan jalan. Efeknya ban menjadi tergelincir dan selip sehingga mobil sulit untuk dikendalikan. Perhatikan pada gambar animasi dibawah ini.
Secara garis besar, rem sistem ABS merupakan pengembangan dari sistem rem tanpa ABS, sehingga komponen dasar rem yang digunakan relatif sama seperti contohnya Master cylinder rem, wheel cylinder, rem tromol, dan lain sebagainya.
Namun, khusus untuk rem sistem ABS ini memiliki beberapa komponen tambahan selain komponen yang sudah disebutkan diatas.
Sebagai gambaran, rem dengan sistem ABS ini cara kerja dan kontrolnya dilakukan secara elektrik dan terkomputerisasi.
Ini artinya akan ada yang berfungsi sebagai input, pemrogram, dan pelaksananya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah komponen utama rem dengan sistem ABS.
Artinya, semua tekanan minyak rem yang keluar menuju kaliper dan wheel cylinder ini di kontrol dan diatur dari Hydraulic Control Unit .
Selain wheel speed sensor, biasanya juga disertai dengan beberapa sensor lainnya seperti traction sensor yang berfungsi untuk memberikan informasi terkait kondisi traksi pada roda.
ABS Control Module ini menjadi otak yang mengoperasikan sistem ABS secara keselurahan. Ia mengambil informasi dari sensor, kemudian mengolah data dan menghasilkan keputusan yang di eksekusi melalui Hydraulic control unit berupa pengaturan tekanan-tekanan minyak rem.
Jika terjadi suatu malfungsi terhadap sistem ABS, maka Indikator ABS di dashboard akan menyala sehingga pengemudi bisa segera membawa mobilnya untuk pemeriksaan pada sistem ABS.
Dari namanya saja, sudah bisa dipastikan bahwa sistem ini berkaitan dengan sistem rem mobil.
Ya, Anti-Lock Braking System merupakan salah satu fitur tambahan pada sistem rem utama yang berfungsi untuk mencegah penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak/keras.
Artinya, ketika suatu saat kita tiba-tiba melakukan pengereman secara mendadak, roda mobil masih bisa berputar dan tidak terkunci sepenuhnya.
Tujuannya adalah agar roda mobil tetap memiliki traksi ke permukaan jalan sehingga mobil tetap bisa dikendalikan.
Hal ini sangat berbeda dengan rem yang tidak dilengkapi dengan sistem ABS. Ketika terjadi pengereman mendadak, rem tanpa sistem ABS akan menyebabkan roda berhenti berputar dan terkunci.
Akibat putaran roda yang terkunci, maka ban menjadi kehilangan traksi terhadap permukaan jalan. Efeknya ban menjadi tergelincir dan selip sehingga mobil sulit untuk dikendalikan. Perhatikan pada gambar animasi dibawah ini.
Komponen-komponen Anti-Lock Braking System [ABS]
Secara garis besar, rem sistem ABS merupakan pengembangan dari sistem rem tanpa ABS, sehingga komponen dasar rem yang digunakan relatif sama seperti contohnya Master cylinder rem, wheel cylinder, rem tromol, dan lain sebagainya.
Namun, khusus untuk rem sistem ABS ini memiliki beberapa komponen tambahan selain komponen yang sudah disebutkan diatas.
Sebagai gambaran, rem dengan sistem ABS ini cara kerja dan kontrolnya dilakukan secara elektrik dan terkomputerisasi.
Ini artinya akan ada yang berfungsi sebagai input, pemrogram, dan pelaksananya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah komponen utama rem dengan sistem ABS.
1. Hydraulic Control Unit
Hydraulic Control Unit (HCU) ini merupakan pusat dan sumber tekanan minyak rem untuk sistem ABS. HCU ini terdiri dari pompa motor listrik, valve, solenoid yang semuanya bekerja berdasarkan perintah dari komputer ABS (ABS Control Module).Artinya, semua tekanan minyak rem yang keluar menuju kaliper dan wheel cylinder ini di kontrol dan diatur dari Hydraulic Control Unit .
2. Wheel Speed Sensor
Wheel Speed Sensor ini adalah sensor-sensor yang dipasang di setiap roda mobil. Sensor-sensor ini akan membaca kecepatan masing-masing roda sehingga ABS Control Module bisa mendapatkan seluruh informasi tentang berapa kecepatan mobil secara up to date.Selain wheel speed sensor, biasanya juga disertai dengan beberapa sensor lainnya seperti traction sensor yang berfungsi untuk memberikan informasi terkait kondisi traksi pada roda.
3. ABS Control Module
ABS control Module ini merupakan sebuah komputer ABS yang digunakan untuk mengatur dan mengontrol kerja Hydraulic Control Unit agar tekanan minyak rem bisa tersalurkan sesuai dengan kebutuhan kendaraan berdasarkan data dan informasi dari tiap-tiap sensor.ABS Control Module ini menjadi otak yang mengoperasikan sistem ABS secara keselurahan. Ia mengambil informasi dari sensor, kemudian mengolah data dan menghasilkan keputusan yang di eksekusi melalui Hydraulic control unit berupa pengaturan tekanan-tekanan minyak rem.
4. ABS Indicator lamp diagnostic
ABS Indicator lamp diagnostic ini adalah lampu indikator ABS yang terletak di panel dashboard. ABS Indicator lamp diagnostic ini berfungsi untuk memberikan informasi terkait kondisi sistem ABS kepada pengemudi melalui lampu indikator ABS.Jika terjadi suatu malfungsi terhadap sistem ABS, maka Indikator ABS di dashboard akan menyala sehingga pengemudi bisa segera membawa mobilnya untuk pemeriksaan pada sistem ABS.