Secara umm pengertian angin merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi kondisi iklim dan cuaca. Angin adalah pergerakan udara yang disebabkan adanya perbedaan tekanan udara.
Proses terjadinya angin adalah udara yang tertekan akan bergerak dari daerah dengan tekanan udara tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah untuk mengisi ruang. Udara yang dingin memiliki tekanan lebih tinggi dibandingkan udara yang lebih panas atau bersuhu lebih tinggi. Masih ingatkah kamu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara? Tekanan udara yang dipengaruhi suatu kondisi tertentu di suatu kawasan menyebabkan adanya angin lokal.
Angin yang mengandung udara lembab bertiup ke arah pegunungan, angin naik mengikuti lereng dan setiap naik 100 m mengalami penurunan suhu kurang lebih 0,6°C. Pada saat udara bergerak naik, uap air yang dikandungnya mengalami proses kondensasi atau pengembunan sehingga terjadi hujan di lereng yang dilalui oleh angin tadi.
Selanjutnya, angin terus bergerak melewati puncak pegunungan dan menuruni lereng di sebelahnya dengan tidak lagi membawa uap air. Angin ini bersifat kering. Pada waktu angin yang kering tadi menuruni lereng, suhu udara bertambah 1°C setiap turun 100 m sehingga suhunya menjadi tinggi (panas). Angin yang turun ini disebut angin fohn yang bersifat kering dan panas.
Angin fohn ini merugikan bagi petani karena sifatnya merusak tanaman dan permukiman di lereng gunung yang dilaluinya. Contoh angin fohn, antara lain angin bohorok di lereng Bukit Barisan, angin gending di Probolinggo, angin kumbang di Cirebon, angin berubu di Lompo Batang, danangin wambraw di Papua
Angin terjun adalah massa udara yang bergerak menaiki lereng dan mencapai puncak gunung untuk kemudian turun ke lereng sebelahnya dengan cepat. Sebagian besar suhu angin terjun tinggi dan sifatnya kering.
Angin Terjun
Pada suatu lereng (misalnya lereng A), massa udara didorong naik sehingga makin tinggi bergerak dari permukaan suhunya makin rendah, bahkan sampai terbentuk awan yang mencapai titik kondensasi dan menimbulkan hujan (pesipitasi). Sampai di puncak massa udara telah menjadi kering dan harus turun melewati lereng sebelahnya (misalnya lereng B). Pada saat turun massa udara kering tersebut mengalami kenaikan suhu sehingga makin tinggi. Di lereng ini angin turun akan menyerap uap air yang ada disekitarnya sehingga mengakibatkan lereng B menjadi daerah yang kering dan disebut daerah bayangan hujan.
Angin terjun mula-mula dikenal di daerah Pengunungan Alpina Utara. Oleh karena itu, disebut juga Fohn sesuai dengan nama daerah itu. Di Indonesia angin jensi ini banyak ditemukan sebagai angin lokal yang di beberapa daerah menjadi perusak tanaman pertanian.
Ada pula angin jatuh yang dingin terjadi di beberapa wilayah, misalnya angin mistral di Pantai Laut Tengah dan di Prancis selatan yang berembus melalui lembah sungai Rhone. Angin ini bersifat dingin karena lereng yang dilaluinya rendah sehingga pada saat turun suhunya masih rendah. Menurut Sudjiran (1975) ini diogolongkan angin Bora, yaitu angin yang terdapat di Pantai Andriatik yang berasal dari Plato Balkan (Serbia dan Montonegro)
Angin Terjun/ angin jatuh yaitu angin yang bertiup ke arah puncak gunung akan berkurang suhunya. Setiap naik 100 m suhu rata-rata turun 0,5 derajat C. Karena terjadi kondensasi dan titik-titik air sudah jenuh, maka di lereng tersebut turun hujan. Angin yang bertiup sampai ke pucuk sudah tidak mengandung uap air lagi dan bersifat kering. Angin yang kering ini kemudian turun melalui lereng di sebelahnya. Setiap turun 100 m suhu udara naik 1 derajat C. Angin kering yang turun ini disebut angin terjun atau angin jatuh. Angin terjun terdiri dari 2 macam sebagai berikut:
Angin jatuh yang sifatnya kering dan panas. Angin jatuh ini tidak mengandung uap air (kering) dan suhunya lebih tinggi (panas) dari suhu daerah yang didatangi. Angin ini disebut angin Fohn. Angin jatuh sifatnya kering dan panas di tiap-tiap daerah di Indonesia diberi nama berbeda-beda menurut bahasa daerah setempat, seperti berikut ini:
- Angin bahorok di lembah bahorok, Sumatra Utara.
- Angin kumbang di Tegal, Jawa Tengah dan cirebon, Jawa Barat.
- Angin gending di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.
- Angin brubu di Makasar, Sulawesi Selatan.
- Angin wambrau di Pulau Biak, Papua.
- Angin Jatuh yang sifatnya Kering dan Dingin