Kamis, 02 Januari 2020

Menjaga Nilai Luhur, Kelas 6, Tema 4, Subtema 2, Pembelajaran 2

Menjaga Nilai Luhur_Bukan tanpa alasan. Warga di Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat, memilih untuk tetap hidup dalam kesederhanaan. Tanpa listrik, tanpa lemari pendingin, tanpa hiburan elektronik dari televisi. Di kampung dengan sederet rumah seragam - berbilik bambu dan beratap rumbia - warga kampung naga tidak terusik dengan ramainya berbagai hiburan televisi. Tanpa listrik, kampung berangsur senyap setelah matahari terbenam. Patuh pada petuah leluhur untuk setia pada kesederhanaan, memelihara kerjasama, serta dekat dengan alam, membuat warga Kampung Naga memutuskan untuk memilah masuknya pengaruh dari dunia luar. Dengan pertimbangan ini, banyak hal positif yang masih dapat dipelihara oleh warga Kampung Naga. Hidup tanpa listrik diawali dengan kesadaran untuk beraktivitas mengikuti putaran matahari, demi menjaga kebugaran tubuh. Bekerja sejak matahari terbit hingga matahari terbenam dirasakan sudah cukup bagi tubuh. Tanpa lemari pendingin makanan, menjamin asupan makanan sehat yang diolah dari bahan segar. Tanpa hiburan televisi sepanjang malam, anak-anak dapat berkonsentrasi untuk mengerjakan tugas sekolahnya.

Mereka menyadari bahwa ada pula pengaruh dari luar yang baik bagi warga. Untuk itu, setiap pagi anak-anak tidak mengeluh lelah ketika mendaki 500 anak tangga untuk pergi belajar ke sekolah. Sebagian warga juga kerap mengikuti berita di layar televisi yang tersedia di luar kampung ketika ada peristiwa penting dunia yang perlu diketahui. Dalam kesederhanaannya, warga Kampung Naga cerdas menyadari bahwa ada nilai-nilai luhur yang perlu dipelihara ketika membentengi diri dari pengaruh luar.
-Santi Hendriyeti-

Jawab pertanyaan berikut!
1. Apakah masyarakat Kampung Naga merasakan manfaat globalisasi? Berikan contohnya!
Jawab;
Ya, masyarakat Kampung Naga merasakan sedikit manfaat globalisasi. Contohnya dengan adanya televisi di luar perkampungan yang juga dinikmati oleh warga kampung.

2. Bagaimana masyarakat Kampung Naga menyikapi perkembangan teknologi dan globalisasi?
Jawab;
Sikap masyarakat Kampung Naga terhadap perkembangan teknologi dan globalisasi, yaitu mereka memilih untuk membatasi pengaruh perkembangan teknologi. Mereka memilih untuk hidup dengan alam.

3. Apakah masyarakat Kampung Naga menerapkan sikap hidup gotong royong? Berikan contoh!
Jawab;
Ya, masyarakat Kampung Naga menerapkan sikap hidup gotong royong.

4. Nilai-nilai apa yang bisa dipelajari dari kehidupan masyarakat di Kampung Naga?
Jawab;
Nilai-nilai apa yang bisa dipelajari dari kehidupan masyarakat di Kampung Naga, yaitu mereka memilih untuk tidak terpengaruh dengan arus globalisasi dan mereka bertanggungjawab dengan pilihannya. Mereka hidup dalam kesederhanaan dan bersahabat dengan alam, tanpa keluhan.

Ternyata kita bisa menentukan sikap untuk memilih mempertahankan nilai-nilai luhur yang kita anut di era global saat ini. Seperti halnya masyarakat di Kampung Naga. Ayo, kita cari tahu!

Ayo Memilih!
Jika kamu dihadapkan pada dua pilihan seperti di bawah ini, tentukan satu pilihan dengan cara checklist (√) dan tuliskan manfaat dari pilihan itu bagimu!

Pilihan 1PPilihan 2PManfaat
Makan masakan ibu di rumah
Membeli makanan cepat saji di restoran.-Lebih sehat
Bermain sepeda bersama teman
Bermain game on line di warnet-Lebih sehat
Minum jus jeruk buatan ibu
Minum minuman bersoda-Lebih sehat
Membaca buku cerita anak-anak
Menonton sinetron dewasa-Mengasah keterampilan membaca, menambah pengetahuan
Belajar kelompok bersama teman-teman sekolah.
Berkenalan dengan teman baru di dunia maya-Mempererat kerukunan,
saling menolong, saling membantu
Membeli baju batik
Membeli baju berlabel perancang busana internasional-Memberdayakan produk lokal,
menghargai karya bangsa,
memupuk cinta tanah air.
Gotong royong membersihkan kelas.
Bekerja sama dan saling memberi jawaban saat ulangan-Menjalin kerjasama dan membangun
persaudaraan dengan anggota
teman di sekolah, mempererat tali persahabatan dan belajar
berkerja sama
Di era global ini, keberagaman antar warga masyarakat adalah modal untuk memperkokoh kehidupan bangsa kita!

Cermati cerita berikut!
Edo dan Beni adalah siswa SD Nusantara. Mereka berteman baik. Edo dikenal di sekolah sebagai siswa kelas 6 yang terampil di bidang olahraga terutama bermain sepakbola, sedangkan Beni dikenal sebagai siswa yang mahir dalam pelajaran Matematika.

Edo suka membantu Beni saat pelajaran olahraga. Ia membantu Beni berlatih menendang dan menggiring bola. Dan sebaliknya, Beni dengan senang hati membantu Edo untuk memahami materi matematika saat belajar di kelas. Sungguh indah persahabatan mereka, keberagaman yang ada adalah modal untuk memperkuat kehidupan bangsa kita.

Apakah kehidupan Edo dan Beni patut untuk dicontoh? Mengapa? Jelaskan alasanmu!
Ya, kehidupan Edo dan Beni patut untuk dicontoh karena mereka saling membantu sesuai dengan kemampuan mereka karena keberagaman yang ada adalah modal untuk memperkuat kehidupan bangsa kita.

Bisakah kamu sebutkan perubahan yang terjadi dalam aspek pendidikan, ekonomi, dan budaya sebagai dampak globalisasi di sekitarmu?

Ayo Diskusikan!
Amati, diskusikan, serta lakukan wawancara untuk menemukan perubahan positif antara masa sebelum era global dan setelah era global di sekitarmu saat ini.

Aspek PerubahanSebelum GlobalisasiSetelah Globalisasi
Pendidikan Pembelajaran hanya mengandalkan alat praga sederhana yang dibuat oleh guruMenggunakan multimedia dan online
Ekonomi Belum ada perdagangan bebas antar negara. Produk Indonesia hanya di jual di Indonesia saja dan kita tidak dapat memeproleh barang produksi negara lainKita dengan mudah menemukan dan menggunakan produk dari luar negeri mulai dari makanan sampai barang elektronik
Budaya Kebudayaan yang ada merupakan kebudayaan asli IndonesiaMasuknya budaya asing yang mempengaruhi budaya lokal dan terjadi percampuran budaya
Kesimpulan apa yang diambil setelah melakukan proses mengamati, mewawancara dan mendiskusikan perubahan sebagai akibat globalisasi?
Kesimpulannya adalah bahwa globalisasi berdampak pada berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, budaya dan aspek lain. Kesemuanya membawa dapak positif dan dampak negatif.