Senin, 06 Januari 2020

Sejarah [Kerajaan] Kutai Terlengkap

. artikel rangkuman Sejarah lengkap tentang Kerajaan Kutai, meliputi Sistem Politik [Kerajaan] Kutai, Kehidupan Sosial, Ekonomi, Budaya Masyarakat, raja-raja [Kerajaan] Kutai, Masa Kejayaan & Runtuhnya [Kerajaan] Kutai, & Peninggalan [Kerajaan] Kutai

Kerajaan Kutai
 artikel rangkuman Sejarah lengkap tentang  Sejarah [Kerajaan] Kutai Terlengkap
Kerajaan Kutai (Martadipura) merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M. [Kerajaan] ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur (dekat kota Tenggarong), tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut. Nama Kutai diberikan oleh para ahli karena tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini. Karena memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh akibat kurangnya sumber sejarah.
 

Keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk yupa / tiang batu berjumlah 7 buah. Yupa yang menggunakan huruf Pallawa & bahasa sansekerta tersebut, dapat disimpulkan tentang keberadaan Kerajaan Kutai dalam berbagai aspek kebudayaan, antara lain politik, sosial, ekonomi, & budaya. Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama [Kerajaan] Kutai bernama Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang disebut sebagai wamsakerta (pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan nama Asawarman & nama-nama raja pada generasi berikutnya menunjukkan telah masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam [Kerajaan] Kutai & hal tersebut membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah memeluk agama Hindu. 

A. SISTEM POLITIK KERAJAAN KUTAI
 
dalam kehidupan politik seperti yang dijelaskan dalam yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, putra Aswawarman & Aswawarman adalah putra Kudungga. dalam yupa juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai Dewa Ansuman/Dewa Matahari & dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga raja. Hal ini berarti Asmawarman sudah menganut agama Hindu & dipandang sebagai pendiri keluarga atau dinasti dalam agama Hindu. Untuk itu para ahli berpendapat Kudungga masih nama Indonesia asli & masih sebagai kepala suku, yang menurunkan raja-raja Kutai. dalam kehidupan sosial terjalin hubungan yang harmonis/erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakeswara. Istilah Waprakeswara–tempat suci untuk memuja Dewa Siwa di pulau Jawa disebut Baprakewara.

B.  RAJA-RAJA KERAJAAN KUTAI

      1.    Maharaja Kudungga
Adalah raja pertama yang berkuasa di kerajaan kutai. Nama Maharaja Kudungga oleh para ahli Sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh dengan nama budaya India.Dapat kita lihat, nama raja tersebut masih menggunakan nama lokal sehingga para ahli berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan & mengangkat dirinya sebagai raja, sehingga penggantian raja dilakukan secara turun temurun.     

     2.    Maharaja Asmawarman
Prasasti yupa menceritakan bahwa Raja Aswawarman adalah raja yang cakap & kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya Upacara Asmawedha pada masanya. Upacara-upacara ini pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan Raja Samudragupta ketika ingin memperluas wilayahnya. dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan [Kerajaan] Kutai ( ditentukan dengan tapak kaki kuda yang nampak pada tanah hingga tapak yang terakhir nampak disitulah batas kekuasaan [Kerajaan] Kutai ). Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit [Kerajaan] Kutai.

     3.    Maharaja Mulawarman
Raja Mulawarman merupakan anak dari Raja Aswawarman yang menjadi penerusnya. Nama Mulawarman & Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Raja Mulawarman adalah raja terbesar dari [Kerajaan] Kutai. Di bawah pemerintahannya, [Kerajaan] Kutai mengalami masa kejayaannya. Rakyat-rakyatnya hidup tentram & sejahtera hingga Raja Mulawarman mengadakan upacara kurban emas yang amat banyak.

  4.    Maharaja Irwansyah
  5.    Maharaja Sri Aswawarman
  6.    Maharaja Marawijaya Warman
  7.    Maharaja Gajayana Warman
  8.    Maharaja Tungga Warman
  9.    Maharaja Jayanaga Warman 
  10. Maharaja Nalasinga Warman
  11. Maharaja Nala Parana Tungga
  12. Maharaja Gadingga Warman Dewa
  13. Maharaja Indra Warman Dewa
  14. Maharaja Sangga Warman Dewa
  15. Maharaja Singsingamangaraja XXI
  16. Maharaja Candrawarman
  17. Maharaja Prabu Nefi Suriagus
  18. Maharaja Ahmad Ridho Darmawan
  19. Maharaja Riski Subhana
  20. Maharaja Sri Langka Dewa
  21. Maharaja Guna Parana Dewa
  22. Maharaja Wijaya Warman
  23. Maharaja Indra Mulya
  24. Maharaja Sri Aji Dewa
  25. Maharaja Mulia Putera
  26. Maharaja Nala Pandita
  27. Maharaja Indra Paruta Dewa
  28. Maharaja Dharma Setia      

  C.  MASA KEJAYAAN KERAJAAN KUTAI

Masa kejayaan Kerajaaan Kutai berada pada massa pemerintahan Raja Mulawarman. Hal ini karena beliau begitu bijaksana & royal bagi hal-hal yang religius. Para brahmana dihadiahi emas, tanah, & ternak secara adil, pengadaan upacara sedekah di tempat yang dianggap suci atau Waprakeswara. & dibuktikan juga dengan pemberian sedekah kepada kaum Brahmana berupa 20.000 ekor sapi. Jumlah 20.000 ekor sapi ini membuktikan bahwa pada masa itu kerajaan Kutai telah mempunyai kehidupan yang makmur & telah mencapai massa kejayaannya.

D. Kehidupan MASYARAKAT KERAJAAN KUTAI

1. Kehidupan Sosial
 

Kehidupan sosial di [Kerajaan] Kutai merupakan terjemahan dari prasasti-prasasti yang ditemukan oleh para ahli. Diantara terjemahan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Masyarakat di [Kerajaan] Kutai tertata, tertib & teratur.
  2. Masyarakat di [Kerajaan] Kutai memiliki kemampuan beradaptasi dengan budaya luar (India), mengikuti pola perubahan zaman dengan tetap memelihara & melestarikan budayanya sendiri.
2. Kehidupan Ekonomi

Kehidupan ekonomi di Kutai, tidak diketahui secara pasti, kecuali disebutkan dalam salah satu prasasti bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan upacara korban emas & tidak menghadiahkan sebanyak 20.000 ekor sapi untuk golongan Brahmana. Tidak diketahui secara pasti asal emas & sapi tersebut diperoleh. Apabila emas & sapi tersebut didatangkan dari tempat lain, bisa disimpulkan bahwa kerajaan Kutai telah melakukan kegiatan dagang. Jika dilihat dari letak geografis, [Kerajaan] Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina & India. [Kerajaan] Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian. 

3. Kehipudan Budaya

Sementara itu dalam kehidupan budaya dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan (pemberkatan memeluk agama Hindu) yang disebut Vratyastoma. Vratyastoma dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman karena Kudungga masih mempertahankan ciri-ciri keIndonesiaannya, sedangkan yang memimpin upacara tersebut, menurut para ahli, dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari India. Tetapi pada masa Mulawarman kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh kaum Brahmana dari orang Indonesia asli. Adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan intelektualnya tinggi, terutama penguasaan terhadap bahasa Sansekerta yang pada dasarnya bukanlah bahasa rakyat India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa resmi kaum Brahmana untuk masalah keagamaan.


E. RUNTUHNYA KERAJAAN KUTAI
 
[Kerajaan] Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan [Kerajaan] Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.

F. PENINGGALAN KERAJAAN KUTAI

1. Prasasti Yupa

 artikel rangkuman Sejarah lengkap tentang  Sejarah [Kerajaan] Kutai Terlengkap
Prasasti Yupa merupakan salah satu bukti Sejarah [Kerajaan] Kutai yang paling tua. Dari prasasti inilah diketahui tentang adanya [Kerajaan] Kutai di Kalimantan. Di dalam prasasti ini terdapat tulisan-tulisan yang menggunakan bahasa Sansekerta & juga aksara/huruf Pallawa.

Isi dari Prasasti Yupa mengungkapkan Sejarah dari [Kerajaan] Hindu yang berada di Muara Kaman, di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Secara garis besar prasasti tersebut menceritakan tentang kehidupan politik, sosial & budaya [Kerajaan] Kutai.

2. Ketopong Sultan
 artikel rangkuman Sejarah lengkap tentang  Sejarah [Kerajaan] Kutai Terlengkap 

Ketopong adalah mahkota yang biasa dipakai oleh Sultan [Kerajaan] Kutai yang terbuat dari emas. Ketopong ini memiliki berat 1,98 kg & saat ini masih tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Benda berSejarah yang satu ini ditemukan di Mura Kaman, Kutai Kartanegara pada tahun 1890. Sedangkan yang dipajang di Museum Mulawarman merupakan ketopong tiruan.

3. Kalung Ciwa
  artikel rangkuman Sejarah lengkap tentang  Sejarah [Kerajaan] Kutai Terlengkap
Peninggalan Sejarah berikutnya adalah Kalung Ciwa yang ditemukan oleh pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Kalung ini ditemukan oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan Muara Kaman pada tahun 1890. Saat ini Kalung Ciwa masih digunakan sebagai perhiasan oleh sultan & hanya dipakai ketika ada pesta penobatan sultan baru.

4. Kura-kura Emas
  artikel rangkuman Sejarah lengkap tentang  Sejarah [Kerajaan] Kutai Terlengkap
Bukti Sejarah [Kerajaan] Kutai yang satu ini cukup unik, karena berwujud kura-kura emas. Benda berSejarah ini saat ini berada di Museum Mulawarman. Benda yang memiliki ukuran sebesar kepalan tangan ini ditemukan di daerah Long Lalang, daerah yang berada di hulu Sungai Mahakam.

Dari riwayat yang diketahui benda ini merupakan persembahan dari seorang pangeran dari [Kerajaan] China untuk Putri Raja Kutai, Aji Bidara Putih. Kura-kura emas ini merupakan bukti dari pangeran tersebut untuk mempersunting sang putri.

5. Pedang Sultan Kutai
  artikel rangkuman Sejarah lengkap tentang  Sejarah [Kerajaan] Kutai Terlengkap
Pedang Sultan Kutai terbuat dari emat padat. Pada gagang pedang terdapat ukiran gambar seekor harimau yang siap untuk menerkam mangsanya. Sedang pada bagian ujung pedang terdapat hiasan seekor buaya. Untuk melihat benda ini kamu harus berkunjung ke Museum Nasional di Jakarta.

6. Keris Bukit Kang 
  artikel rangkuman Sejarah lengkap tentang  Sejarah [Kerajaan] Kutai Terlengkap
Kering Bukit Kang merupakan keris yang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Berdasarkan cerita dari masyarakat menyebutkan bahwa putri ini merupakan putri yang ditemukan dalam sebuah gong yang hanyut di atas bambu. Di dalam gong tersebut terdapat bayi perempuan, telur ayam & sebuah kering. Kering ini diyakini sebagai Keris Bukit Kang.

7.  Singgasana Sultan
  artikel rangkuman Sejarah lengkap tentang  Sejarah [Kerajaan] Kutai Terlengkap
Singgasana Sultan adalah salah satu peninggalan Sejarah [Kerajaan] Kutai yang masih terjaga sampai saat ini. Benda ini diletakan di Museum Mulawarman. Pada zaman dahulu Singgasana ini digunakan oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman serta raja-raja Kutai sebelumnya. Singgasana Sultan ini dilengkapi dengan payung erta umbul-umbul serta peraduan pengantin Kutai Keraton. 

Baca pula : Daftar Nama [Kerajaan] di Indonesia & Sejarahnya

Referensi :
/search?q=sejarah-kerajaan-kutai-rangkuman-lengkap
/search?q=sejarah-kerajaan-kutai-rangkuman-lengkap
/search?q=sejarah-kerajaan-kutai-rangkuman-lengkap
http://www.satujam.com/kerajaan-kutai/

Demikian artikel rangkuman Sejarah lengkap tentang Kerajaan Kutai, meliputi Sistem Politik [Kerajaan] Kutai, Kehidupan Sosial, Ekonomi, Budaya Masyarakat, raja-raja [Kerajaan] Kutai, Masa Kejayaan & Runtuhnya [Kerajaan] Kutai, & Peninggalan [Kerajaan] Kutai. Semoga bermanfaat...